Entah apa yang kini aku
rasakan. Aku tak mengerti mengapa hati ini terasa amat sesak oleh berbagai
perasaan. Aku pun tak mengerti mengapa harus dengan air mata ku ungkapkan semuanya.
Aku terlihat amat cengeng amat lemah bagai sesosok wanita rapuh yang tak bisa
apa-apa. Namun sungguh aku pun sudah berusaha menahan nya.
Mungkin ini memang luapan perasaan ku yang sesungguhnya. Yang
sebelumnya berusaha untuk aku pendam sendiri dalam-dalam. Berbagai hal yang ku
coba pendam yang ternyata terlalu sakit dan tak cukup ruang dalam tubuhku untuk
memendamnya.
Saat aku berhasil memendam perasaan itu untuk sesaat bahagia
yang aku rasa, namun aku tak pernah pikirkan bahwa itu hanya kebahagiaan semu
yang siap diledakan oleh bom waktu pada saatnya nanti. Bom waktu yang siap
menghancurkan benteng pertahanan ku dari lelehan air mata.
Mungkin memang bukan hal tepat untuk selalu memendam sendiri
setiap perasaan dalam kehidupan ini. Dan mungkin memang hati ini hanya memiliki
sedikit ruang untuk menyimpannya.
Manusia memang diciptakan oleh Tuhan sebagai mahkluk yang
istimewa karena memiliki hati dan pikiran untuk merasakan berbagai hal yang
indah sampai hal yang mengandung kepahitan. Dan sebagai manusia pula aku merasa
menangis bukan sesuatu yang memalukan atau pun keliru karena menangis bagian dari
cara mengungkapkan apa yang kita rasakan dan itu sangat manusiawi. Karena sesungguhnya
air mata yang jatuh itu juga sudah menjadi suratan takdir dari Yang Maha Kuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar